Sabtu, 28 September 2013

KISAH INSPIRATIF DALAM AL-QURAN



 KISAH NABI MUSA A.S. MENCARI ILMU


  Suatu hari ketika nabi Musa a.s. bertanya kepada jibril," wahai engkau utusan allah apakah ada orang yang lebih bijaksana daripada aku?". lalu malaikat jibril menjawab "wahai engkau nabi allah ,Allah.SWT memberitahuku bila masih ada orang di luar sana yang lebih bijaksana daripada mu", Musa pun bertanya kembali "dimana aku dapat berjumpa dengannya,wahai utusan allah?", Malaikat jibril menjawab" engkau dapat berjumpa dengannya di antara pertemuan dua buah lautan.
kemudian nabi musa bersama dengan muridnya berjalan menuju ke tempat orang yang bijaksana itu, musa berkata pada muridnya "aku tidak akan berhenti berjalan sampai ke pertemuan dua buah lautan walaupun aku akan berjalan sampai beribu-ribu tahun.
waktu demi waktu terus berlalu dan akhirnya merekapun sampai ke pertemuan dua buah lautan yang di maksud itu, tetapi mereka terus berjalan . selama di perjalanan nabi musa tertidur didalam perahu itu kemudian langit menjadi mendung dan turun hujan,ketika melihat nabi musa sedang tertidur muridnya mencari tempat untuk berlindung, ia mengarahkan kapal menuju ke sebuah batu dan selama perjalanan tadi ia melihat ikan yang di bawanya melompat mengambil jalan ke laut tadi. ia pun terus berjalan menuju batu itu dan mengabaikannya karena hujan sangat deras, kemudian hujan berhenti dan musa seketika bangun dan menyuruh muridnya melanjutkan perjalanan,kemudian mereka berjalan lebih jauh lagi dan musa a.s. berkata kepada muridnya "Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini." muridnya menjawab,"tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung tadi,maka sesungguhnya aku lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."
Musa berkata "itulah tempat yang kita cari." lalu mereka kembali mengikuti jejak semula. sesampainya di sana mereka bertemu oleh khidir a.s. , Nabi Musa pun berkata kepadanya"Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah di ajarkan kepadamu?" kemudian ia menjawab" sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku, dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" musa berkata "insya allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar ,dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan apapun." dia berkata "jika kamu mengikutiku janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun ,sampai aku menerangkan kepadamu."
maka berjalanlah keduanya ,hingga ketika ia menumpang menaiki sebuah bahtera( kapal yang berukuran besar ), ia melubangi kapal itu dan musa pun berkata"mengapa kamu melubangi perahu itu padahal mereka sudah baik pada kita dan kamu juga akan menenggelamkan orang-orang yang ada di dalamnya? ,sesungguhnya kamu telah membuat kesalahan yang besar." dia (khidir) berkata, "bukankah aku telah berkata ,sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku."musa berkata,"janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan jangan lah kamu membebaniku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku." maka berjalanlah mereka; hingga ketika keduanya berjumpa seorang anak ,maka khidir membunuhnya. musa berkata"mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih ,bukan karena dia membunuh orang lain? sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang mungkar." khidir berkata "bukankah aku telah berkata ,sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersamaku?" musa berkata ,"jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah kali ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu,sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku."maka keduanya berjalan hingga ketika keduanya sampai di suatu penduduk negeri, mereka minta di jamu kepada penduduk negeri itu,tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh ,maka khidir menegakkan dinding itu. Musa berkata,"jikalau kamu mau,niscaya kamu mengambil upah untuk itu."

 khidir berkata "inilah perpisahan untuk kita;aku akan memberi tahu kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar kepadanya. adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut,dan aku bertujuan merusak bahtera itu ,karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.dan adapun anak itu sesungguhnya kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin ,dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong orang tuanya itu kedalam kesesatan dan kekafiran.dan kami menghendaki, supaya tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya kepada ibu bapaknya. Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu,dan di bawahnya ada harta simpanan bagi mereka berdua ,sedang ayahnya adalah seorang yang saleh.maka tuhan-mu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaanya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari tuhanmu;dan bukankah aku melakukan itu menurut kemauanku sendiri.dengan demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak sabar terhadapnya."


alhamdulillah akhirnya selesai juga kisah ini semoga dari kisah ini ada faedah yang bisa kita ambil ,bila ada kata-kata atau kisah yang menurut anda salah mohon di maafkan karena saya juga mendengar cerita ini dari kisah yang di ceritakan di masyarakat.

wabillahitaufik walhidayah,
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..